Lebih dari 700 mantan pengikut Ahmadiyah Tasikmalaya yang
telah kembali ke pangkuan Islam mendapatkan bantuan dari pemerintah, Senin
(2/9). Pemberian bantuan itu dalam rangka mencarikan jalan keluar agar mereka
yang mengalami kesulitan ekonomi bisa diatasi. Agar jangan sampai setelah
kembali ke pangkuan Islam mereka justru terabaikan.
“Alhamdulillah, saya telah berkoordinasi dengan sejumlah
instansi, khususnya dengan jajaran di instansi yang saya pimpin sendiri, yaitu
Kementerian Agama. Saya telah menyisir anggaran yang ada di Dirjen Pendidikan
Islam, Dirjen Bimas Islam, Kabalitbang, dan alhamdulillah anggaran untuk
memberikan bantuan itu ada,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali ketika
memberikan sambutan pada Kegiatan Pemberian Bantuan Kepada Jamaah Eks
Ahmadiyah, di Masjid Baiturrahman, Singaparna, Tasikmalaya, Senin (2/9).
“Jangan lupa, kita juga harus memperhatikan kesejahteraan
mereka. Jangan setelah kembali kemudian diabaikan,” tambahnya seperti dikutip
laman resmi kemenag.
Hadir dalam kesempatan ini beberapa tokoh seperti Bupati
Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum, Ketua DPRD Tasikmalaya Ruhimat, Kapolres
Tasikmalaya, Kajari Tasikmalaya, Dandim Tasikmalaya, Ketua Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) KH. Didin Hafiduddin, Pimpinan BRI Jakarta dan Tasikmalaya,
Ketua MUI Kab. Tasikmalaya, Ketua FKUB Tasikmalaya, Pengasuh Pondok Pesantren
Cipasung Kyai Abun Bunyamin, serta para pengasuh pondok pesantren dan pimpinan
ormas Islam.
Selain dari Kementerian Agama, Menag juga berkoordinasi
dengan Ketua Baznas Didin Hafiduddin terkait dengan pemberian bantuan ini.
“Saya meminta kepada Kyai Didin agar zakat yang dikumpulkan juga bisa dialirkan
kepada mustahik, yaitu saudara kita yang sudah kembali kepada pangkuan Islam,”
terang Menag.
Didin pun menanggapi positif permintaan Menag. “Kalau ada
juga masyarakat yang meminta bantuan untuk ini dan itu, insya Allah nanti akan
kami perhatikan,” kata Menag menyampaikan jawaban Didin.
Selain anggaran pemerintah dan dana ziswaf, Menag juga
bekerjasama dengan bank-bank nasional untuk menyalurkan bantuannya kepada
masyarakat yang memerlukan, termasuk mantan jamaah Ahmadiyah.
“Alhamdulillah, BRI telah menyampaikan bantuannya sebesar
Rp400 juta. Rp285 juta diperuntukan khusus untuk eks jamaah Ahmadiyah di
Tasikmalaya. Alhamdulillah,” tambah Menag.
Atas bantuan ini, Menag berpesan kepada warga eks
Ahmadiyah untuk bisa menggunakan sebaik-baiknya. Menurut Menag, BRI, Baznas,
Kemenag, Kemenkop dan UKM memberikan bantuan itu semata-mata adalah sebagai bentuk
bantuan yang produktif, bukan bantuan konsumtif. [AM/Kemenag/bersamadakwah]