“Firaun dilahirkan kembali,” itulah judul besar
sebuah artikel di salah satu surat kabar ternama India, “Greater
Kahsmir,” menyikapi pembantaian warga sipil tak bersenjata di Medan Rab’ah
dan Nahdah pada 14 Agustus lalu.
Surat kabar itu menyatakan
dalam artikel yang diterbitkan pada hari Senin kemarin, “Perbedaan diantara
keduanya adalah bahwa para Firaun di zaman purbakala tidak memiliki
senjata-senjata mematikan yang digunakan oleh firaun dari era modern. Mereka
berdua sama-sama tidak ragu menggunakan kekerasan untuk melestarikan kekuasaan
mereka di Mesir.”
Selain itu, Menteri Pertahanan
Mesir menerima kekuasaan absolute dalam perubahan amandemen konstitusi, dan
tidak dapat diberhentikan oleh Presiden mendatang. (rassd/Zhd)