Kamis, 15 Agustus 2013

Turki, Qatar dan Eropa Kutuk Pembantaian Demonstran Pro-Mursi, Mana Sikap Pemerintah Indonesia?



Penyerangan aparat keamanan terhadap demonstran Pro Mursi, mendapat kecaman luas. Penyerangan aparat keamanan ke pusat aksi di Masjid Rabaah Al Adawiyah dan Alun-Alun Nahda, menyebabkan ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya luka-luka.

Kementerian Luar Negeri Qatar, dikutip dari Al Jazirah, mengutuk penyerangan pengunjuk rasa di Rabaah Al Adawiyah dan Al Nahda yang melakukan aksi damai. ''(Kekerasan aparat keamanan) menyebabkan terbunuhnya warga yang tak berdosa dan tak bersenjata di antara mereka,'' ucap pernyataan Kemenlu Qatar yang dipublikasi kantor berita QNA.

Sementara itu, dari Eropa, Menteri Luar Negeri Inggris, mengutuk kekerasan yang dilakukan polisi Mesir untuk membubarkan aksi protes. Ia menyerukan aparat keamanan untuk menahan diri dari aksi kekerasan. Ia mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan kerusuhan di Mesir. 


Menteri Luar Negeri Iran juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu mengecam aksi kekerasan pembunuhan warga sipil. Iran juga prihatin dengan jumlah korban yang mereka katakan konsekuensi yang mengerikan. 

''Tidak diragukan lagi perkembangan di Mesir makin meningkatkan kemungkinan perang saudara di negara mayoritas muslim itu,'' ucap dia.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, yang bersuara keras atas kudeta Muhammad Mursi, menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab untuk mengambil tindakan. Khususnya langkah-langkah untuk menghentikan pembantaian di negeri itu. 

Ia pun yakin sikap diam dunia Internasional telah membuka jalan bagi tentara untuk melakukan aksi kekerasan. [ROL]
----
Lantas, di manakah hati nurani Pemerintah Indonesia menyikapi tragedi pembantaian massal ini...???