Sebuah perusahaan AS telah menghasilkan peluru berlapis
lemak babi untuk digunakan terhadap Muslim yang mereka kira bisa mengantarkan
pemeluknya ke neraka. Konsep itu dikritik karena didasarkan pada pemahaman yang
tidak akurat pada Al- Quran.
“Dengan Jihawg Amunisi, Anda tidak hanya membunuh teroris
Islam, tapi Anda juga akan mengirimnya ke neraka,” kata pemilik South Fork
Industries dalam siaran pers yang dikutip oleh The Washington Post.
“Itu hal penting, karena akan memberikan suatu ketakutan
kepada calon martir Islam untuk mereka pikirkan sebelum mereka memutuskan untuk
melancarkan serangan,” tambahnya.
Perusahaan senjata yang berbasis di Dalton Gardens,
Idaho, amunisi perusahaan mengatakan bahwa yang disebut Amunisi Jihawg adalah
penghalang pertahanan diri (defensif) dari orang-orang yang ekstremis yang
bertindak atas nama Islam.
Menurut perusahaan itu, peluru yang dilapisi lemak daging
babi, menjadikan amunisi itu haram, atau zat yang haram yang dapat menembus dan
masuk ke dalam tubuh seorang Muslim sebagaimana yang dilansir oleh Onislam
Dikatakan bahwa peluru itu akan membuat seorang muslim
yang ditembak walau dengan satu peluru itu akan menghalangi dari masuk surga.
Pihak perusahaan mengatakan, peluru babi ini akan membuat
“para teroris” jera dan berdamai melalui ‘Babi’.
Website perusahaan itu juga membawa sejumlah slogan yang
dianggap anti-Muslim, dengan menampilkan slogan-slogan seperti “Masukkan daging
Babi di Muhammad”.
Namun demikian, amunisi ini memiliki banyak pendukung,
dengan lebih dari 4.300 orang menyukainya di Facebook.
Satu pengagum amunisi berlapis lemak babi, Ted of
California, mengatakan ia berencana untuk membeli 500 peluru, sementara yang
lain, Jeffrey, mengatakan dia berharap seseorang akan menyelundupkan peluru ke
pasukan militer AS.
Kesalahpahaman
Konsep perusahaan tersebut tentu sangat bertentangan
sekali dari ajaran Al-Quran terkait daging babi. “Tidak ada sanksi dalam Islam
hanya kontak langsung dengan daging babi, seperti yang dijelaskan dalam
Al-Quran,” kata Shannon Dunn, asisten profesor studi agama di Universitas
Gonzaga, demikian dilansir The Washington Post.
Dunn mengatakan ayat-ayat Al-Quran hanya melarang
mengkonsumsi daging babi dan bangkai.
“Setahu saya, umat Islam, tidak akan dilarang memasuki
surga hanya karena tersentuh daging babi,” katanya.
“Bahkan ada beberapa penafsir yang menunjukkan bahwa umat
Islam diperbolehkan memakan daging babi jika dalam kondisi darurat, daripada
bahaya kelaparan atau ketidaktahuan, Daging babi bisa menjadi diperbolehkan
jika dihadapkan dengan alternatif keterpaksaan seperti itu,” tambahnya.
Sejak peristiwa 11 September Muslim AS, diperkirakan
mencapai antara enam hingga delapan juta, dan menjadi semakin tertarik pada
Islam.
Survei di AS mengungkapkan bahwa mayoritas orang Amerika
tahu sedikit tentang Islam dan mereka mempercayainya.
Survei lain oleh Pew Forum tentang agama dan Kehidupan
Publik pada Mei 2013 menemukan bahwa Muslim Amerika lah yang paling moderat di
seluruh dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa Muslim AS umumnya mengungkapkan
komitmen yang kuat untuk iman mereka dan cenderung untuk tidak melihat konflik
secara sepihak. (nr/mina)
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/06/26/35838/as-ciptakan-peluru-neraka-berlapis-lemak-babi/#ixzz2XKXkmRnc