"Manzilatul imaami
'alarro'iyyati kamanzilatil waliyyi minal yatiimi." artinya : "fungsi
pemimpin di sisi rakyatnya bagaikan fungsi wali terhadap anak yatim."
Penjabararan ditinjau dari sisi politik begini Caleg adalah calon wakil rakyat
(wali bagi rakyat), sudah barang tentu para caleg ini sudah harus dibiasakan
berdekatan dengan rakyat, kalau dalam kaidah tadi mereka bagai "wali
terhadap anak yatim", ya kalau wali anak yatim sudah barang tentu
kewajiban menyantuni (membiayai) anak yatim tersebut.
Jadi sebagai Caleg sudah
harus belajar dan membiasakan diri dekat dengan rakyat khususnya kaum dhu'afa,
terbiasa menyantuni mereka, menyelesaikan persoalan-persoalan mereka dsb, maka
apabila menjadi Aleg maka itu menjadi kewajiban profesi baginya.
Ketika problem politik, realita sosial dan politik praktis dilapangan berhadapan dengan para kaum sekuleris yang begitu keras untuk meraih bahkan menghancurkan kekuatan da'wah diparlemen, maka menjaga dan menambah kursi diparlemen itu tidak ada cara efektif mengimbangi melainkan dengan sedekah politik (money politik sebutan bagi kaum sekuleris), maka sedekah politik itupun hukumnya menjadi wajib kifayah bagi (sebagian orang yg mampu dan khususnya caleg dlm gerakan da'wah), karena sama wajibnya dengan da'wah tersebut." Jadi sedekah sebagai tolak bala meraih suara menjaga da'wah.
Maka melakukan evaluasi itu menjadi penting dilakukan terus menerus..
Evaluasi yang maksud adalah kaitan dengan pendekatan politik dalam membangun basis sosial. Bagaimana personal politik dipartai ini bersiyasah sya'bi. Kalau itu semua berjalan dengan baik ga usah peduli dengan terpaan media dll kecil pengaruhnya.
Saya kasih contoh
tetangga saya bodo amat dengan apapun tentang PKS dia tetap pilih PKS katanya
kepada saya, terus saya tanya kenapa begitu ? Kata dia saya pilih PKS karena
anda sahabat dan tetangga saya yg baik saya ga peduli apapun begitu katanya !
Dan sahabat dan tetangga saya itu bukan orang yg saya ajak ngaji !
Dan kaitan
Ustd Fery Muzaki yang saya tahu preman-preman, jawara-jawara yang dulu
simpatisan PDIP dan partai lain di desa beliau yg memang tergolong daerah awam
agama 2 kali pemilu menjadi pendukung PKS dan warna merah di desanya bergeser
berubah jadi PKS
"Saya dulu adalah apatis dengan politik 2007
saya kenal Ustd Muzaki walau umur saya 10 tahun lebih tua dari beliau dan
akhirnya dia "menjerumuskan" saya ke dunia politik ini tanpa pernah
dia mengajak saya dengan eksplisit ! Namun sekarang saya jarang sekali
ketemu beliau yang jelas kalau saya kerumahnya dari pasar dekat rumahnya saya
naik ojek bilang tujuan saya kerumahnya itu tukang ojek nganterin di bayar ogah
!! Yang aneh kalau aktifis da'wah dan parpol kalau ditanya rumahnya sama orang
yg nokrong padahal tdk jauh dari perempatan dekat rumah mereka bilang GA KENAL
ini yg harus di evaluasi padahal sepele ya tapi kalau semua kader da'wah model
begini gimana hahaha ????