Jangan pernah mengira bahwa kami akan lemah dengan sinetron yang
kalian mainkan.
Sekali-kali jangan! Karena sejak sinetron ini belum
kalian buat, kami sudah diajarkan tentang satu tema : Konspirasi.
Kami pelajari baik-baik tema itu, kami seksamai dan kami sudah
bersiap diri untuk menghadapinya.
Bahkan, kami sudah menyiapkan tameng.
Karena kami tahu pasti. Cepat atau lambat, besar atau kecil, satu kata
itu pasti akan kalian serangkan kepada kami.
Oleh karena kesiapan itu, kami tak pernah gentar. Jangankan mundur,
pesimis saja kami tidak punya. Tiap pekan, kami diajarkan untuk optimis.
Kami diajarkan untuk berbaik sangka kepada Allah. Kami juga faham,
Allahlah sumber kekuatan kami.
Maka, sejak itu pula, kami talak tiga pesimisme. Tak sedikitpun kami
sediakan ruang untuk buruk sangka kepada Allah.
Sejak saat itu, yang
tertanam adalah satu kalimat, ” Jika Kami beriman, maka kami pasti
menang.” Dan dari kalimat itu, Kami hanya sibuk bertanya, “Masalahnya,
apa kontribusi yang kelak kita berikan untuk menjemput kemenangan itu?”
Sehingga, kami tidak sibuk dengan berita. Apatah lagi yang datang dari
‘musuh’. Kami hanya dan hanya sibuk dengan kerja.
Kami sibuk menebar cinta dalam kerangka dakwah, agar tercipta
harmoni. Maka, apalah artinya kicauan kalian? Meski kalian
menghembuskannya ke seluruh penjuru dunia, ke tiap relung jiwa warga.
Kami tidak gentar. Kami tetap bertahan. Karena keyakinan kami, kebenaran
pasti menang. Dengan atau tanpa kami.
Maka, teruslah membuat makar. Hanya satu pesan kami, “Allahlah
sebaik-baik pembuat makar.” Kami lelah, kalian juga lelah. Hanya lelah
kami tak terasa karena kami punya Allah.
Pirman
Blogger/Aktifis Sosmed
islamedia.web.id