Tadabbur Surah Ghafir
Dr. Esam al-Uryan
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ
فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ
مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا
كَانُوا يَكْسِبُونَ (82) فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ
فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ
يَسْتَهْزِئُونَ (83) فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ
وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (84) فَلَمْ يَكُ
يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّتَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ
خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85
82. Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di
muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka.
Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu
tidak dapat menolong mereka.
83. Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang
diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa
senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab
Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.
84. Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka
berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada
sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah."
85. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala
mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku
terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.
Tadabbur:
1. Pengalaman
umat dahulu menjadi pelajaran dan nasehat untuk kita. Sunnatullah telah berlaku
bahwa orang kafir, munafik, penjinayah dan orang-orang zhalim mengulang kembali
kesalahan umat sebelum mereka, sekalipun ada bukti sejarah tentang itu yang
menunjukkan bahwa sunnatullah tidak akan pernah berubah.
2. Umat dahulu
jumlah mereka lebih banyak, lebih kuat, lebih panjang umurnya, akan tetapi
lihatlah semua mereka telah dihancurkan oleh Allah SWT dan hanya tinggal
bekasnya saja, sebagai bukti kebenaran firman Allah SWT.
3. Satu
pertanyaan, apakah jumlah mereka yang banyak, kekuatan yang mereka miliki
mendatangkan manfaat kepada mereka, atau bisa menolong mereka saat azab Allah
SWT datang? Sungguh, tidak akan pernah.
4. Iman itu
menuntut adanya ilmu yang diikat dengan Akhlak, dan manusia menunaikan perannya
dalam naungan hidayah kemanusiaa. Dengan luasnya ilmu akan dapat menguatkan
iman. Adapun merasa cukup dengan segelintir ilmu yang mendorong orang kafir,
fasik, mujrim untuk berprasangka bahwa “mereka lebih berkuasa ke atasnya”
sesungguhnya akan membawa kepada kehancuran peradaban dan umat.
5. Ketika azab
sudah turun, tidak ada gunanya lagi penyesalan, tidak ada tempat lari, karena
itu Allah menerima taubat seorang hamba selagi belum sampai nyawa di
tenggorokan, dan sebagai kasih saying Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW bahwa
Allah SWT mengabulkan permintaannya bahwa umat ini tidak diazab dengan azab
yang menghabiskan sampai ke akar-akarnya.
--
Usman Jakfar