Perdana Menteri
Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk kudeta militer yang menggulingkan Presiden
Mesir Muhammad Mursi secara ilegal. Hal tersebut dikatakannya sebagai musuh
demokrasi. Erdogan juga mengecam negara-negara barat yang malu-malu mengatakan
bahwa tindakan militer di Mesir adalah sebuah kudeta.
Merujuk pada sejarah kudeta di negaranya, Erdogan
memperingatkan bahwa tindakan pemberontakan militer seperti itu akan
mendatangkan harga mahal dan tidak dapat ditoleransi.
“Tidak peduli di manapun mereka berada… Kudeta itu
buruk!” tegas Erdogan dalam sebuah pidatonya di televisi. “Kudeta adalah
jelas-jelas musuh demokrasi!”
Mereka yang menggunakan senjata di tangannya, mereka yang
menggunakan kekuatan media tidak bisa membangun demokrasi… Demokrasi hanya bisa
dibangun pada kotak suara”, lanjut Erdogan.
Erdogan juga mengecam negara-negara Barat yang malu-malu
menyebutkan bahwa tindakan militer di Mesir sebagai sebuah kudeta. Selain itu
dia menyambut baik keputusan Uni Afrika yang memutuskan hubungan dengan Mesir
karena aksi kudeta militernya.
“Barat telah gagal uji kejujuran” kata Erdogan. “Jangan
tersinggung, tetapi demokrasi tidak menerima standar ganda.”
Para penguasa berbagai negara mendesak Mesir untuk
kembali ke demokrasi, tetapi seruan itu tidak diimbangi dengan kutukan terhadap
tindakan kudeta terhadap presiden sah di Mesir.
Mengacu pada sejarah kudeta di Turki, Erdogan mengatakan
negaranya berfungsi sebagai “referensi yang sangat penting” untuk Mesir tentang
mengapa kudeta militer tidak bisa ditoleransi.
“Setiap kudeta militer, tanpa terkecuali, telah
menyebabkan Turki kehilangan beberapa dekade”, ujar Erdogan.
“Setiap kudeta militer telah melumpuhkan ekonomi. Setiap
kudeta militer telah menyebabkan negeri, bangsa, dan generasi muda harus
membayarnya dengan mahal.”
Sejak memimpin Turki pada tahun 2002, pemerintahan
Erdogan telah berusaha mengurangi kekuasaan militer, dan menahan beberapa
perwira karena percobaan kudeta. (france24/hdn)
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/07/06/36342/erdogan-kudeta-di-mesir-musuh-demokrasi/#ixzz2YHDu3Q25