Salah satu lembaga intelijen Inggris, menyadap jaringan komunikasi
internet dan telepon secara diam-diam dan menjaring banyak informasi
milik pribadi. Begitu menurut dokumen yang dibocorkan Edward Snowden.
Informasi rahasia milik pribadi itu dijaring GCHQ dari Facebook, email, internet history,
dan rekaman telepon yang disadap lewat jaringan serat optik global,
dengan pengawasan hukum yang minim, lapor Guardian Jumat (21/6/2013)
mengutip bocoran dokumen itu.
Edward Snowden, mantan pekerja
kontrak yang pernah bertugas di lembaga intelijen Amerika Serikat NSA
dan CIA, mengungkapkan bahwa pemerintah Washington memiliki program
intelijen PRISM yang menyadap komunikasi telepon dan internet milik
jutaan orang asing. Program intelijen ini juga bekerja sama dengan
negara lain.
Snowden memberikan Guardian dua dokumen GCHQ, berjudul “Mastering the Internet” dan “Global Telecoms Exploitation”.
Dokumen itu menjelaskan secara rinci bagaimana sebuah operasi bersandi
“Tempora” selama 18 bulan mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa data
dalam jumlah besar, lalu membagi hasil informasi yang didapatnya itu
kepada sejawat nya di Amerika, National Security Agency (NSA).
Dokumen
itu menyebutkan, setiap hari pada tahun lalu GCHQ menjaring 600 juta
sambungan telepon, dengan cara menyadap 200 kabel serat optik. Ratusan
orang dikerahkan untuk melakukan penyadapan itu.
Sebuah sumber
yang membela program penyadapan itu mengatakan kepada Guardian bahwa
penyadapan lewat jaringan kabel itu dilakukan bekerja sama dengan
perusahaan-perusahaan swasta. Perusahaan swasta itu mendapat bayaran
atas kerjasamanya dan izin usaha yang mereka peroleh tergantung pada
persetujuannya terkait program penyadapan itu.
Menurut seorang
penasehat hukum GCHQ, lembaga intelijen Inggris bisa melaksanakan
Tempora dengan dasar hukum UU Ripa (Regulation of Investigatory Powers
Act) tahun 2000. UU itu menyatakan, kementerian luar negeri berwenang
mengeluarkan surat izin dilakukannya penyadapan selama salah satu ujung
dari komunikasi yang akan dipantau itu berada di luar negeri.
Kebanyakan
komunikasi lewat kabel serat optik akan melewati jaringan kabel
internasional di luar negeri terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali ke
jaringan yang ada di dalam wilayah negara Inggris. Ini berarti, hampir
semua komunikasi secara teknis bisa menjadi obyek penyadapan. (af/hdt)