Penulis dan sejarawan dari Universitas Houston AS, Gerald
Horne menyatakan dalam wawancara khusus dengan Russia Today (RT), intervensi AS
dan Israel di Suriah dilakukan demi terlaksananya tujuan mereka melawan
anti-Israel, termasuk Hezbollah Lebanon.
“Dengan mempersenjatai oposisi, AS dan Israel melihatnya
sebagai kesempatan untuk melawan aksi-aksi anti-Israel,” kata Horne kepada RT.
Presiden AS Barack Obama memberikan bantuan militer untuk
oposisi Suriah setelah pemerintahannya menuduh rezim Assad menggunakan senjata
kimia terhadap rakyatnya berkali-kali pada tahun lalu.
Namun, Horne tidak percaya AS akan mampu memberikan bukti
pemerintah Suriah menggunakan zat kimia berbahaya Sarin, ia meragukan jika
bukti-bukti tersebut ada.
“Saya takut mereka terlampau jauh pada intervensi ini.
Mantan Presiden AS Bill Clinton merilis sebuah pernyataan yang mengkritik
pemerintahan Obama karena tidak campur tangan lebih dalam ke dalam ke Suriah.
Mantan saingan Obama, Senator John McCain dari Arizona juga mengatakan di Senat
AS bahwa mempersenjatai pemberontak tidak cukup sampai di situ.”
Dia juga mengatakan, konflik Suriah diperparah sejak
pertemuan ulama-ulama Muslim di Kairo, Mesir, yang menyerukan jihad
melawan rezim Assad dan Damaskus, “di mana seharusnya mereka mencoba untuk
menenangkan situasi, bukannya mengorbankan nyawa,” kata Horne yang menambahkan
pemerintahan Obama sedang menuangkan bahan bakar di atas ‘api’ Suriah.
Ditanya tentang kunjungan kepala penyelidik PBB di Suriah
Carla del Ponte yang terkejut oleh
kesaksian korban konflik Suriah dari pihak oposisi yang menggunakan zat
berbahaya sarin, Horne menegaskan beberapa minggu lalu, otoritas Turki
menemukan bahwa beberapa oposisi yang berada di perbatasan Turki memiliki
senjata kimia berbahaya itu.
“Sulit untuk mengatakan apakah senjata-senjata ini
digunakan, dan jika demikian, siapa yang menggunakannya? Misalnya, apa yang
membuat pemerintahan Obama menyimpulkan
pengguna senjata kimia itu adalah Damaskus dan bukan pemberontak?
Bagaimana mereka mendapatkan sampel sarin dari TKP ke Washington DC? Ada begitu
banyak pertanyaan. Saya sedang mencari bukti, meskipun ragu bahwa pemerintah AS
akan memberikannya,” tambahnya.
Isu Politik
Sementara itu, Direktur Pemantau Timur Tengah (MEMO),
Daud Abdullah mengatakan, pihak oposisi
berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya liberalist, sekularis,
Islamis, dan pejuang asing yang mendominasi. Jadi kemungkinan penggunaan
senjata kimia Sarin bisa dilakukan oleh oposisi dari latar belakang berbeda
itu.
Keterlibatan pejuang asing dianggap sebagai bahan bakar
pada ‘api’ yang sedang bergejolak di Suriah. Sementara, konflik pemerintah dan
warganya tersebut diawali isu politik dan pemberontakan, bukan konflik
Sunni-Syiah, media-media melaporkan.
Dalam wawancara terakhir, Horne mengatakan, jajak
pendapat menunjukkan mayoritas warga negara Amerika tidak setuju intervensi AS
di Suriah, namun Presiden AS Obama termasuk para petingginya Clinton, istrinya
Hillary Clinton, dan kemudian Direktur CIA David Petraeus, menyerukan campur
tangan mereka di Suriah. (ra/mina)
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/06/19/35504/sejarawan-as-intervensi-as-dan-israel-di-suriah-demi-tujuan-melawan-anti-israel/#ixzz2WdVwxTz9