Dirjen Pendidikan Islam (Pendis), Prof. Dr. Nur Syam, menegaskan
setiap madrasah kini harus memiliki keunggulan yang berbeda di antara
madrasah dan lembaga pendidikan setara lainnya karena tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pendidikan makin menguat.
“Tidak ada
jalan lain bagi madrasah, selain harus tampil beda dengan keunggulan
yang dimiliki juga harus berkualitas dari sisi penyelenggaraan
pendidikan,” kata Nur Syam tatkala meninjau pelaksanaan Ujian Nasional
tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), di Jakarta.
Dirjen Pendis
Nur Syam bersama Kepala Kanwil Kemenag Prov DKI Jakarta Akhmad Murtado,
Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Kidup Supriyadi dan sejumlah pejabat
lainnya, Senin pagi, memantau pelaksanaan UN di MI Negeri 16 Cipayung
dan MI Terpadu Al-Hamid di Cilangkap. Kedua madrasah itu berada di
kawasan Jakarta Timur.
Ketika meninjau MIN 16 di Cipayung, Dirjen
Pendis mendengarkan penjelasan dari kepala madrasah bersangkutan, H.
Muhammad Zubad yang menyebut bahwa animo masyarakat untuk mamasukkan
putra-putrinya ke lembaga pendidikan Islam tersebut makin tinggi. Di
sisi lain, jumlah kelas makin terbatas.
Hal itu dibenarkan Kanwil
Kemenag DKI Akhmad Murtado. Minat orang tua kini berubah, bukan hanya
dari kalangan menengah ke bawah tetapi kelas atas pun berebut memasukkan
anaknya ke madrasah.
Jadi, meski madrasah banyak berada di
pinggir kota, tetapi bukan berarti untuk di Jakarta siswanya anak
pinggiran karena ternyata dari sisi kualitas mereka mampu bersaing.
Terkait
dengan kualitas itu, Dirjen Pendis mengatakan, madrasah harus unggul.
Dengan keunggulan yang dimilikinya itulah maka ke depan madrasah itu
bisa bersaing dengan sekolah pada umumnya.
Jika di salah satu
madrasah ada pendidikan bahasa Arab, bisa jadi untuk madrasah lain
mengajarkan bahasa Mandarin dan Arab atau Inggris. Demikian juga untuk
program ekstra sehingga bisa menarik kepercayaan orangtua murid untuk
memasukkan putranya ke madrasah bersangkutan. (esya/ant)