Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH
Hasyim Muzadi menyampaikan tujuh seruan moral terkait Pilgub Jatim. Seruan
disampaikan tiga hari jelang pemungutan suara yang akan digelar Kamis lusa
(29/8).
“Pertama, setelah kita berjuang dengan harta dan diri,
kita wajib bertawakal kepada Allah Swt karena hanya Allah zat yang mampu
merubah kezhaliman dengan keadilan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al
Hikam Malang dan Depok itu dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa
(27/8).
Berikutnya, Kiai Hasyim mengajak masyarakat untuk memilih
gubernur dan wakil gubernur Jatim tidak semata-mata mencari jabatan. Namun kita
menuju pembersihan Jatim dari kekotoran politik, penyalahgunaan kekuasaan,
pembobolan uang negara (rakyat) untuk kepentingan pribadi yang dikemas dengan
kedermawanan.
Selama lima tahun ini, lanjut Kiai Hasyim, kekuasaan di Jatim dimulai dari kecurangan.
Terbukti banyak tragedi politik seperti Program Penanganan Sosial Ekonomi
Masyarakat (P2SEM) hingga kejahatan politik dalam proses Pilgub 2013 yang
berujung tidak mendpatkan berkah dari Allah Swt.
Kiai Hasyim juga meminta ulama, cendekiawan, santri dan
aktivis agar istiqamah (kontinyu) pada posisi amar ma’ruf nahi munkar dan tidak
menyatakan kemunkaran sebagai ma’ruf hanya untuk sekeping kepentingan sesaat.
Rakyat yang menerima suap politik (money politics),
lanjut Kiai Hasyim, hendaknya sadar bahwa itu dari uang negara dan kalau
diteruskan maka hancurlah republik ini.
“Para pemimpin
seharusnya tidak mencuri uang negara untuk ongkos mencuri suara sebagai
modal kepemimpinannya. Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikmannashiir
(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung),”
tuntasnya.[dakwatuna.com]