Jumat, 26 Juli 2013

SBY, Marahlah Pada Diri Anda Sendiri


Beberapa waktu yang lalu SBY dalam rapat kabinet terlihat marah kepada menteri-menterinya. Selain marah kepada menteri yang punya tanggung jawab dalam menangani narapidana, turut disentil menteri-menteri yang bertugas menjaga stabilitas harga bahan pokok, karena belakangan ini harga bahan pokok semakin melambung.

Kemarin ini, SBY menyinggung FPI, setelah sekian lama berkuasa tak pernah berkomentar tentang FPI. SBY menceramahi FPI bahwa Islam itu santun dan tidak melakukan kekerasan.

Ucapan SBY belakangan ini membuat saya tergelitik. Bagaimana tidak, setelah diperingatkan banyak kalangan bahwa menaikkan harga BBM menjelang Ramadhan, lebaran dan tahun ajaran baru sangat tidak tepat, tetapi SBY tidak mengindahkan peringatan itu. Akhirnya terjadilah lonjakan harga pangan yang dahsyat. Bahkan setelah Bulog mengimpor daging dan menggelontorkannya ke pasar, tetap tak ada perubahan apa-apa.

Dan sangat aneh kalau SBY hanya menyinggung masalah harga pangan. Karena kenyataanya kenaikan harga barang terjadi hampir di semua komoditi. Bahkan tarif angkutan umum pun kenaikannya tak bisa diprediksi, semua tergantung supir. Kenaikan yang tak terkendali.

SBY juga tidak memarahi menteri perekonomian yang gagal mengendalikan kenaikan harga dollar yang telah tembus di atas sepuluh ribu rupiah. Setelah diperparah dengan kenaikan harga BBM, tingginya kurs dollar juga mempengaruhi harga barang-barang elektronik.

SBY pun tidak peduli bahwa BI telah menaikkan suku bunganya. Akibatnya rakyat yang menanggung cicilan kredit - terutama yang mencicil secara float - akan semakin terbebani. Aneh, mengapa SBY cuma marah soal masalah pangan padahal kenaikan harga dimana-mana? Apakah SBY mengincar salah satu menteri?

Dan kemarin SBY tumben-tumbennya menyinggung FPI. Tapi SBY sama sekali tidak menyinggung soal kemaksiatan yang tak bergeming di bulan Ramadhan. Bila SBY bilang Islam itu tidak mengajarkan kekerasan, lantas apakah Islam mengajarkan untuk membiarkan kemaksiatan merajalela sementara kekuasaan untuk menghentikan semua itu dimiliki?

Tak terdengar instruksi SBY kepada aparat agar tak membiarkan kemaksiatan menjamur di bulan suci Ramadhan. Cuma FPI yang diserang oleh SBY.

Gagahkah SBY marah-marah belakangan ini? Gagahkah SBY marah kepada aparatnya karena imbas dari kebijakannya sendiri? Gagahkan SBY marah kepada rakyatnya karena imbas dari ketidak-peduliannya sendiri?

SBY, marahilah diri anda sendiri!