Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid dengan tegas mengatakan jika partainya menganut prinsip Ahlusunah Wal Jamaah. Prinsip itulah, ia mengakui, yang membuat roda kehidupan partai semakin berjalan, yang juga dibarengi dengan pembentukan kader.
"Pertama Ahlusunah itu artinya bukan suka fitnah, Wal Jamaah
itu artinya suka menyatukan dan tidak suka memecah belah. Dan kami
menganut prinsip itu," kata Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nurwahid di
Jakarta, Selasa (16/4).
Penegasan tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid, terkait pernyataan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Arifah Kafsoh Wahid alias Yenny Wahid.
Putri almarhum mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu meminta para kadernya untuk tidak tidak bergabung dengan dua partai politik peserta Pemilu 2014, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Alasan Yenny melarang para kadernya itu adalah karena PKBIB mengusung nilai-nilai ahlussunah wal jamaah. Mengenai hal itu, Hidayat menilai Yenny Wahid sedang dalam kondisi galau.
Menurut dia, Yenny yang dikenal sebagai pluralis harus diwujudkan dalam pernyataan politiknya. "Kami hanya mengkritisi jika dikatakan PKS bukan Ahlusunah Wal Jamaah, saya kira itu salah," katanya.
Hidayat menegaskan, partainya tidak memfitnah sebagai wujud implementasi Ahlusunah Wal Jamaah. [mad/ant]