LEBAK -- Pengamat Ekonomi Encep Haerudin mengatakan Kabupaten Lebak sangat ideal dijadikan alternatif sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia karena lahan di daerah itu begitu luas juga kondisi lingkungan masih asri dan alami.
"Kami setuju Ibu Kota Negara RI pindah ke Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, karena mudah beradaptasi sebagai daerah penyangga DKI Jakarta," kata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Rabu (17/4).
Menurut dia, pemindahan Ibu Kota Negara harus segera dilakukan tiga sampai empat tahun ke depan karena saat ini Jakarta sudah padat populasi manusia maupun kendaraan. Bahkan, antrean kendaraan setiap hari sulit bergerak, terutama kemacetan di perempatan maupun persimpangan jalan.
Selain itu Jakarta setiap tahun menjadikan daerah "langganan" banjir akibat luapan beberapa sungai dari kawasan Bogor. Dengan demikian, pemerintah secepatnya untuk mengkaji pemindahan Ibu Kota Negara dan bukan dijadikan hanya wacana saja ketika Kantor Istana Presiden dilanda banjir.
Sebab pemindahan Ibu Kota Negara di beberapa negara juga pernah terjadi, seperti di Amerika Serikat. "Kami sangat setuju Ibu Kota Negara berada di Kecamatan Maja, dibandingkan dengan Pulau Luar Jawa," katanya.
Ia mengatakan, kelebihan Maja jika kepala negara memanggil menteri atau instansi lain untuk datang, maka komunikasi dan transportasi relatif dekat.
Jarak tempuh Kecamatan Maja dan Jakarta kurang lebih 60 kilometer jika ditempuh kendaraan roda empat hanya satu jam. Begitu pula bisa ditempuh melalui jalur Tol Balaraja dan Serpong.
Saat ini, Tol Balaraja dan Serpong sebagai pintu gerbang masuk ke Kecamatan Maja masih tahap perencanaan pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum.
Di samping itu akses angkutan kereta api begitu mudah dengan beroperasinya jalur ganda atau 'double treck' yang menghubungkan Maja-Parungpanjang-Serpong-Jakarta. Selain itu Kecamatan Maja dinyatakan aman dari bencana gempa tektonik dan tsunami, termasuk bebas banjir.
Kelebihan lainnya, kata Encep, sebagian besar lahan di Kecamatan Maja milik Badan Perusahaan Milik Negara (BUMN) seluas 5.250 hektare. "Saya kira untuk pembebasan lahan di Kecamatan Maja begitu mudah karena milik pemerintah itu," katanya.
Ia menyebutkan, pemindahan Ibu Kota Negara ke Kecamatan Maja berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak.
Selain itu banyak para investor yang akan menanamkan modalnya sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan. "Kami minta pemerintah daerah harus mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah pusat agar direalisasikan pemindahan Ibu Kota Negara," katanyaSumber: ROL