Terus berjalannya waktu tidak menguntungkan militer
pengkudeta. Di bulan September ini, liburan panjang habis, dan pendidikan di
sekolah dan perguruan tinggi akan segera dimulai. Para pelajar sangat mungkin
akan meluapkan kemarahannya atas kondisi negara yang tidak kunjung beres.
Mungkin sekali mereka akan bergabung dengan kubu
penentang kudeta, karena banyak kawan mereka juga menjadi korban keganasan
militer. Hal ini seperti disampaikan Dr. Saifuddin Abdul Fattah, dalam akun
facebooknya tadi Senin malam, 2 September 2013.
Beliau menambahkan, politik yang selama ini digunakan
militer bahwa “waktu yang panjang akan putus-asakan demonstran” tidak akan
berhasil. Telah tibanya bulan September benar-benar telah membuat pemerintah
kudeta cemas.
Mereka berkewajiban mengadakan dan menjalankan
pendidikan. Lalu apakah orang tua akan tenang melepaska anak-anaknya pergi ke
sekolah sedangkan jalanan masih dipenuhi kendaraan-kendaraan militer?
Ketika bertemu sesama mereka, para pelajar juga sangat
mungkin akan bersatu melawan kudeta. Solusi berdarah sangatlah tidak cocok
dengan kaum muda.
Selain itu, September adalah bulan dimulainya kesibukan
dan normalnya banyak aktifitas.
Dimulainya sekolah berarti dibukanya toko-toko baju
seragam, toko buku, transportasi, makanan, dan sebagainya. Kondisi ini akan
sangat menyulitkan pemerintah kudeta yang memang sedang kesulitan ekonomi. (msa/dkw/klmty.net)