Wise Man Say: "We Do Not Choose Our Destiny, Destiny Choose Us"
Orang Bijak Berkata: "Kita Tidak Memilih Takdir Kita, Takdirlah Yang Memilih Kita"
***
Kawan, tak bisakah kau memfirasati, kita dipilih untuk hidup di episode pergantian sejarah?
Al Qur'an telah mengajari kita untuk "membaca" peristiwa-peristiwa besar sejarah dunia:
Alif Laam Miim
Telah dikalahkan bangsa Rumawi,
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang
dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.
(QS Ar Ruum: 1-5)
Ya, para penduduk mekah yang terpencil dari 2 superpower dunia kala itu,
Romawi dan Persia, diajari melalui Al Qur'an untuk peduli dengan
peristiwa-peristiwa global. Dan kemudian, penduduk mekah yang tak
diperhitungkan itu kemudian mengalahkan 2 emperium raksasa itu,
mengalahkan Persia di Timur dan Konstantinopel di barat dan kemudian
berabad-abad memayungi 2/3 dunia dibawah naungan cahaya Islam.
Kawan, sekarang lihatlah di Mesir, negerinya diktator Firaun dan Qorun,
negeri Nabiyullah Musa dan Yusuf, negerinya sang legenda Sholahuddin Al
Ayyubi, telah mengalami pergantian sejarah dengan tumbangnya diktator
Husni Mubarak diganti oleh Muhammad Mursi Al Hafidz (Partai Kebebasan
dan Keadilan).
Kawan, lihatlah di Turki, negara yang menjadi saksi kejayaan Islam yang
menembus benua Eropa. Negeri yang dibebaskan oleh Muhammad Al Fatih pada
tahun 1453 sesuai Hadits Rasulullah SAW. Tahun 1924 khilafah Islamiyah
tumbang disana dan dikuasai sekulerisme, tapi kini telah mengalami
pergantian sejarah dengan bangkitnya Islam dibawah kepemimpinan Erdogan
(Partai Keadilan dan Pembangunan).
Kawan, sadarlah, berbahagialah, bersemangatlah, kita sekarang hidup di periode pergantian sejarah:
“Periode an-Nubuwwah (kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam
beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang
periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj
kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya,
kemudian datang periode mulkan aadhdhon (penguasa-penguasa yang
menggigit) selama beberapa masa, selanjutnya datang periode mulkan
jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa
masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’aala, setelah itu akan
terulang kembali periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Kemudian
Nabi Muhammad saw diam,”(HR Ahmad 17680).
Kita kini berada di masa transisi dari periode penguasa-penguasa
diktator (mulkan jabbriyan) menuju periode khilafatun ‘ala minhaj
an-Nubuwwah. CIA pun sudah memprediksi bahwa khilafah akan berdiri pada
tahun 2035, kawan.
Indonesia. Negara terbesar ke-4. Negara Muslim terbesar. Apakah itu semua hanya kebetulan, kawan?
Indonesia, dengan sumber daya alam yang luar biasa, bagaikan tanah
surga. Indonesia dengan sumber daya manusia yang dahsyat secara kualitas
dan kuantitas. Jangan heran anak-anak negeri ini banyak menyabet
mendali olimpiade matematika atau fisika, karena sejak lahir anak-anak
Indonesia telah dikarunia kecerdasan luar biasa. Allah pun telah
mentakdirkan bahwa nusantara ini menjadi negeri Islam terbesar di ujung
timur.
Di Afrika, Mesir telah menggeliat bangkit. Di Eropa, Turki telah
menunjukan izzah Islam. Di Asia, di timur, Indonesia tengah memulai
kebangkitanya dimotori Partai Keadilan Sejahtera menjalani tugas
sejarahnya.
Kawan, persiapkan diri kita, dalam masa transisi sejarah ini akan begitu
banyak tantangan dan cobaan serta fitnah. Jangan hanya menjadi saksi
sejarah, jadilah pelaku sejarah, takdir telah memilih kita lahir di
periode transisi sejarah ini. Jangan hanya berdiam diri,
berpartisipasilah dengan apapun yang kau bisa. Perluasa wawasan.
Latihlah terus kemampuanmu, tatangan akan semakin berat. Jadilah
secerdas Muhammad Al Fatih yang menghancurkan benteng Konstantinopel
dengan meriam-meriam raksasanya, yang menaiki gunung dengan
kapal-kapalnya. Jadilah sekuat Sholahuddin Al Ayyubi yang mengusir para
Ksatria Templar Crusader dan tanah Palestina.
Adakah Kau Lupa, Dulu Kita Pernah Berjaya?
Adakah Kau Lupa, Dulu Kita Pernah Berkuasa?
*by: @spinandhito via @pkspiyungan