Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan
eksponen Aktivis '98 beraudiensi dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS)
DPR RI, Kamis (13/6). Kedua komponen masyarakat ini menyampaikan persamaan
sikap dengan PKS dalam menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid didampingi sejumlah
anggota fraksi, menerima rombongan PB HMI dan aktivis '98.
Rombongan PB HMI dipimpin Ketua Umum, Muhammad Arif
Rosyid Hasan. Sedang Aktivis 98 dikomandoi Ubedillah Badrun, yang juga mantan
Ketua BEM IKIP Jakarta (Sekarang UNJ).
Dalam audiensi, Arif Rosyid menyampaikan, kehadiran para
pengurus HMI adalah sebagai sharing partner dalam menyikapi kebijakan
pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.
HMI melihat PKS adalah partai yang konsisten menolak
kenaikan harga BBM. Karena itu, HMI ingin mengawal agar PKS tetap konsisten
memperjuangkan kepentingan rakyat.
Meski menyadari ada aspek politis di balik pengambilan
keputusan untuk mendukung atau menolak kenaikan harga BBM, HMI berupaya
menggunakan akal sehat dalam melihat urgensi menaikkan harga BBM. Dari beragam
kajian yang dilakukan, HMI berkesimpulan, saat ini harga BBM bersubsidi belum
perlu dinaikkan.
"Jadi kalau PKS menolak kenaikan harga BBM, kami
ingin mengatakan kepada PKS 'you are not alone'. Karena kami juga menolak
kenaikan," tandas Arif.
Senada dengan HMI, rombongan Aktivis 98 juga menolak
kenaikan harga BBM. Bahkan, mereka menyebut menaikkan harga BBM sama dengan
menyengsarakan rakyat dan melanggar konstitusi UUD 1945.
Dalam pernyataan sikapnya, Aktivis 98 menyebut, kenaikan
harga BBM berpotensi menaikkan jumlah rakyat miskin menjadi 13 persen atau
bertambah 4-5 juta jiwa. Sementara, BLSM yang dijanjikan akan diberikan sebagai
kompensasi, dinilai tidak memberi efek positif bagi penderitaan rakyat. Secara
sistemik, juga akan menambah utang negara sehingga total utang RI bisa mencapai
hampir 2.200 triliun.
"Dengan segala argumentasi itu, para aktivis 98 yang
dulu menjadi aktor penting dalam lahirnya era reformasi ini menyatakan menolak
kenaikan harga BBM bersubsidi karena
berpotensi besar meningkatkan kesengsaraan rakyat dan melanggar
konstitusi," tulis Aktivis 98 dalam pernyataan sikapnya.
Dalam kesempatan tersebut, para Aktivis 98 memberikan
sebuah boneka anak macan sebagai simbol untuk terus berani memperjuangkan
kepentingan rakyat. "Ini memang anak macan. Tetapi, dia akan menjadi
besar," kata Ubedilah. [zul]
*http://www.rmol.co/read/2013/06/13/114443/HMI-dan-Aktivis-98:-PKS,-You-Are-not-Alone-