Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi
menyebutkan, lebih separuh menteri di Malaysia adalah keturunan dari Indonesia
yang menunjukkan betapa dekatnya hubungan dua negara bertetangga ini.
"Hubungan dua negara (Indonesia-Malaysia) luar biasa
dekatnya dan Duta Besar Herman Prayitno juga luar biasa. Kami di Malaysia
senang dengan beliau," kata Zahid di sela-sela Resepsi Diplomatik
menyambut HUT ke-68 Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Senin Malam.
Salah satu contoh menteri di Malaysia yang keturunan
Indonesia adalah Ahmad Zahid Hamidi, yang keturunan Jawa. Sejumlah menteri
Malaysia lainnya ada yang keturunan Bugis, Minang dan sejumlah suku di
Indonesia.
Dalam acara tersebut tampak hadir sejumlah pejabat
Malaysia, para duta besar negara sahabat dan juga sejumlah pengusaha kedua
negara termasuk dari pihak angkatan bersenjata kedua negara.
Menurut Zahid, hubungan darah di antara kedua negara ini
dapat mengatasi apapun permasalahan dan merupakan suatu pendekatan untuk mempererat
hubungan mulai dari pemimpin, budayawan, pelaku bisnis dan semuanya.
Bahkan kata dia, soal budaya tidak ada untuk mengklaim
apalagi menciplak karena budaya itu harus dihormati.
Oleh karenanya, dia percaya hubungan kedua negara ini di
masa mendatang juga akan terus kuat dan erat. "Tentu hubungan kita akan
terus menguat karena kedua pemimpin negara bertetangga ini juga sepakat untuk
terus memperkuatnya," kata Zahid.
Sementara itu, mengenai operasi pendatang asing tanpa
izin (PATI) yang telah digelar sejak 1 September, Zahid mengatakan bahwa
pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak KBRI Kuala Lumpur.
Saya sudah bicara dengan Pak Dubes Herman, apa yang akan
kami lakukan. Jangan khawatir karena kami akan menjaga kebajikan para pekerja.
Mereka akan pulang sebentar dan kami tengah melakukan upaya agar mereka dapat
kembali ke Malaysia.
Menurut dia, ada beberapa pendekatan yang akan
mempermudah masuknya para pekerja tersebut terutama pihaknya akan melakukan
pendekatan antar-pemerintah dan pihak KDN sudah bertemu dengan Menteri
Tenagakerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar guna membicarakan terkait
"one stop center" yaitu di Malaysia dan Indonesia.
Ditegaskannya bahwa semua pekerja asing termasuk dari
Indonesia akan diberikan kartu dan di situ ada kemudahan identitas agar tidak
ada penangkapan karena mereka adalah tenaga kerja yang legal.
Sedangkan mengenai mereka yang menjadi korban penipuan
saat pelaksanaan program pemutihan (6P), Zahid menjelaskan juga akan dicarikan
kemudahan.
"Jangan khawatir kita akan menjaga kebajikan kepada
saudara-saudara dari Indonesia," ungkapnya.(ar)