Pengamat
komunikasi politik, Gun Gun Heryanto menyebut mimpi sejumlah tokoh
Islam partai-partai Islam bakal memenangkan Pemilu 2014, merupakan hal
yang wajar.
Namun,
ia mengingatkan agar partai Islam mampu membuat diferensiasi dengan
partai nasionalis. Gun Gun pun menyarankan partai Islam mampu memberi
tawaran tokoh yang bisa merepresentasikan kepentingan publik, khususnya
umat Islam.
“Diferensiasi
perilaku politik di kalangan partai Islam itu sangat penting. Partai
Islam dituntut untuk tidak berperilaku elitis dan koruptif. Karena
inilah yang menjadi sumbatan komunikasi politik," jelas Gun Gun dalam seminar bertema Respon Politik Gerakan Islam pada Pemilu 2014 di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Rabu sore (17/7).
Menurutnya,
perilaku transaksional pun harus dijauhi oleh partai Islam. "Dalam
sejumlah survei faktanya suara keterpilihan partai Islam diprediksi akan
menurun pada 2014, apalagi pascabergulirnya kasus korupsi yang
melibatkan elit partai Islam,” tuturnya.
Pendapat
Gun Gun diamini Masykurudin Hafidz dari Jaringan Pendidikan Pemilih
untuk Rakyat (JPPR). Menurut data faktual yang dimiliki lembaganya,
pemilih partai Islam berkurang secara signifikan. Bahkan, ia menduga
potret politik Islam pada Pemilu 2014 akan suram.
Dari
data yang ada, kata Hafidz, setiap pemilu dilakukan sejak 1955 hingga
di masa reformasi, pilihan politik terhadap partai Islam mengalami
penurunan. Bahkan, kekuatan politik Islam pada Pemilukada selama tahun
2007 menunjukkan kemangan partai Islam tidak lebih dari tujuh persen.
"Para pemimpin dan tokoh Islam seharusnya memainkan peran penting dalam
melakukan sosialisasi gagasan dan ideologi terhadap masyarakat agar
partisipasi politik umat bisa terus meningkat,” imbuh Masykur
menjelaskan./ROL