Jumat, 19 Juli 2013

Partai Islam Diminta Buat Diferensiasi dengan Parpol Nasionalis

Pengamat komunikasi politik, Gun Gun Heryanto menyebut mimpi sejumlah tokoh Islam partai-partai Islam bakal memenangkan Pemilu 2014, merupakan hal yang wajar.
 
Namun, ia mengingatkan agar partai Islam mampu membuat diferensiasi dengan partai nasionalis. Gun Gun pun menyarankan partai Islam mampu memberi tawaran tokoh yang bisa merepresentasikan kepentingan publik, khususnya umat Islam.

“Diferensiasi perilaku politik di kalangan partai Islam itu sangat penting. Partai Islam dituntut untuk tidak berperilaku elitis dan koruptif. Karena inilah yang menjadi sumbatan komunikasi politik," jelas Gun Gun dalam seminar bertema Respon Politik Gerakan Islam pada Pemilu 2014 di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Rabu sore (17/7).

Menurutnya, perilaku transaksional pun harus dijauhi oleh partai Islam. "Dalam sejumlah survei faktanya suara keterpilihan partai Islam diprediksi akan menurun pada 2014, apalagi pascabergulirnya kasus korupsi yang melibatkan elit partai Islam,” tuturnya.

Pendapat Gun Gun diamini Masykurudin Hafidz dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Menurut data faktual yang dimiliki lembaganya, pemilih partai Islam berkurang secara signifikan. Bahkan, ia menduga potret politik Islam pada Pemilu 2014 akan suram.

Dari data yang ada, kata Hafidz, setiap pemilu dilakukan sejak 1955 hingga di masa reformasi, pilihan politik terhadap partai Islam mengalami penurunan. Bahkan, kekuatan politik Islam pada Pemilukada selama tahun 2007 menunjukkan kemangan partai Islam tidak lebih dari tujuh persen. "Para pemimpin dan tokoh Islam seharusnya memainkan peran penting dalam melakukan sosialisasi gagasan dan ideologi terhadap masyarakat agar partisipasi politik umat bisa terus meningkat,” imbuh Masykur menjelaskan./ROL