Keganasan Militer terhadap rakyat sipil belum pernah
terjadi sebelumnya. New York Times menjuluki dengan “ferocious attack” untuk
menunjukkan kebrutalan anak buah Sisi dan tentu saja juga anak buah El Baradei
dan Presiden Adly. Militer itu menggunakan peluru tajam, pasukan sniper dan
kendaraan lapis baja seperti mereka menghadapi musuh. Dan lebih gila lagi,
mereka menggunakan Gas Syaraf untuk membunuh ratusan orang diantara jutaan
demonstran.
Ketika seorang demonstran terbunuh sewaktu memprotes
Morsi maka El Baradei mengatakan “Morsi telah kehilangan legitimasi sebagai
presiden”. Sekarang 480 orang terbunuh, 8000 terluka, 1500 disekap, 9 TV
dibredel. apakah El Baradei tidak kehilangan legitimasi ? inkonsistensi yang
memuakkan.
Mereka melakukan kup dengan atas nama demokrasi ,
menjungkalkan presiden terpilih dari pemilu oleh orang yang kalah pemilu dengan
alasan demokrasi. Alasan yang sangat tidak masuk akal.
Presiden dijabat oleh ketua MK dan merangkap Parlemen (3
kekuasaan sekaligus dalam trias politika), dan itu adalah sah. Ini keanehan
berikutnya.
Yang menarik adalah pendapat seorang sepilis (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme -red) yang
berwarga Negara Indonesia : Zuhairi Misrawi, sebagai berikut
Seakan-akan membenarkan sikap membantai orang yang
berbeda pendapat. Hanya dia terlalu baik dibandingkan dengan standar sepilis
yang lain, yaitu tidak akan membunuh. Artinya ada dua :
-Standar sikap sepilis adalah membantai yang tidak
sependapat
-sikap sangat baik adalah dengan tidak membantai, mungkin
cukup menyiksa, menangkap dan memenjarakan yang berbeda pendapat.
Terimakasih pak Zuhairi, yang tidak akan membunuh
orang-orang yang berbeda dengan anda. Sayapun tidak akan berfikir cara apa yang
akan anda lakukan untuk memaksakan pendapat karena ketika ketika ada evakuasi
warga Indonesia di Mesir saat chaos, yang diungsikan lebih dulu adalah wanita
dan anak2. Namun mas Zuhairi ini nekat masuk pesawat khusus untuk anak2 dan
wanita. Sampai2 Dubes RI untuk Mesir komentar : Anda Jahat !/kompasiana