Senin, 29 Juli 2013

Inkonsistensi Kaum Sepilis


Keganasan Militer terhadap rakyat sipil belum pernah terjadi sebelumnya. New York Times menjuluki dengan “ferocious attack” untuk menunjukkan kebrutalan anak buah Sisi dan tentu saja juga anak buah El Baradei dan Presiden Adly. Militer itu menggunakan peluru tajam, pasukan sniper dan kendaraan lapis baja seperti mereka menghadapi musuh. Dan lebih gila lagi, mereka menggunakan Gas Syaraf untuk membunuh ratusan orang diantara jutaan demonstran.
 
Ketika seorang demonstran terbunuh sewaktu memprotes Morsi maka El Baradei mengatakan “Morsi telah kehilangan legitimasi sebagai presiden”. Sekarang 480 orang terbunuh, 8000 terluka, 1500 disekap, 9 TV dibredel. apakah El Baradei tidak kehilangan legitimasi ? inkonsistensi yang memuakkan.

Mereka melakukan kup dengan atas nama demokrasi , menjungkalkan presiden terpilih dari pemilu oleh orang yang kalah pemilu dengan alasan demokrasi. Alasan yang sangat tidak masuk akal.
Presiden dijabat oleh ketua MK dan merangkap Parlemen (3 kekuasaan sekaligus dalam trias politika), dan itu adalah sah. Ini keanehan berikutnya.

Yang menarik adalah pendapat seorang sepilis (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme -red) yang berwarga Negara Indonesia : Zuhairi Misrawi, sebagai berikut
 
 
 Seakan-akan membenarkan sikap membantai orang yang berbeda pendapat. Hanya dia terlalu baik dibandingkan dengan standar sepilis yang lain, yaitu tidak akan membunuh. Artinya ada dua :

-Standar sikap sepilis adalah membantai yang tidak sependapat
-sikap sangat baik adalah dengan tidak membantai, mungkin cukup menyiksa, menangkap dan memenjarakan yang berbeda pendapat.

Terimakasih pak Zuhairi, yang tidak akan membunuh orang-orang yang berbeda dengan anda. Sayapun tidak akan berfikir cara apa yang akan anda lakukan untuk memaksakan pendapat karena ketika ketika ada evakuasi warga Indonesia di Mesir saat chaos, yang diungsikan lebih dulu adalah wanita dan anak2. Namun mas Zuhairi ini nekat masuk pesawat khusus untuk anak2 dan wanita. Sampai2 Dubes RI untuk Mesir komentar : Anda Jahat !/kompasiana