1. Ada banyak alasan kenapa PKS dibenci dan dikuliti
banyak orang. Juga dijadikan bulan-bulanan media. Sepertinya partai2 lain tak
sprti PKS
2. Tak seperti nasib PKS dalam soal dibenci dan dikuliti
publik jg dijadikan mainan media massa. Dulu Golkar pada era transisi pernah
juga
3. Tapi Golkar terselematkan akibat pengalaman yang
berlebih dari para elit Golkar memainkan 'peran' di pubik dan media
4. Alasan yang pertama menurut saya, karena klaim partai
dakwah yang melekat dalam tubuh PKS. Stempel ini tentu punya beban lebih
5. Beban lebih itu krn stempel partai dakwah, secara
otomatis harus bersandar pada nilai-nilai dakwah. Dalam konteks ini nilai Islam
6. Maka ketika ada pengingkaran terhadap klaim partai
dakwah, katakanlah kasus LHI, otomatis publik akan nyinyir. Dan media akan
pesta pora
7. Sikap nyinyir dan pesta pora pemberitaan ini lebih
pada visi besar PKS yang mengibarkan klaim partai dakwah. Inilah risiko sebuah
visi
8. Kebencian kedua, tentu datang dari publik yang berbeda
partai. Beda partai ini acapkali membuat orang lupa diri. Asal kritik
9. Dampak nyata soal beda partai ini mengemuka di
parlemen. Secara tersirat meski dlm laku pergaulan sehari2 biasa2 saja, tp mata
batin beda
10. Meski saat ini, PKS menjadi partai terbuka,menerima
kalangan non Muslim sebagai kader/caleg, tp tetap sj klaim partai dakwah tak
lenyap
11. Selain yg beda partai, kalangan umat Islam yang
dianggap berbeda "paham" pun, seringkali tak suka melihat laku kawans
PKS
12. Berkembang kesan, bahwa PKS mengusung paham Wahabi,
meski klaim ini tak selamanya benar. Jika ada bebrapa kesamaan dg paham
Wahabi...
13. tak berarti PKS mengusung paham ini. Tentu saja,
stigma ini sdh berkembang dan seolah-olah sebuah kebenaran. Umat Islam yg
mayoritas
14. mengklaim ahlus sunah wal jamaah, menjadikan kader
PKS sebagai 'musuh'. Maka dihembuskanlah isu Wahabi sebagai sebuah paham PKS
15. Maka ketika ada penolakan sebagian kecil pesantren
akan kehadiran elit PKS di pesantren, semakin mempertajam stigma itu
16. Secara tak sadar, stigma seperti ini sudah seperti
virus. Meski saya teramat yakin, sosok seperti ust @hnurwahid jauh dari stigma
Wahabi
17. Kebencian lain ke PKS, seringnya kader PKS menguar
pernyataan yang tak elok di ranah socmed. Katakanlah hal kecil seperti merokok
18. Sudah sangat sering, klaim orang yang merokok itu tak
islami. Jika kawans memebsuk kiai-kiai sepuh di pesantren, rata-rata perokok
berat
19. Meski ini hal kecil, vibrasinya besar. Kenapa? Karena
seolah2 orang di luar mainstream PKS, tak islami dalam laku sehari-hari
20. Banyak lagi hal2 kecil yang terkait dengan pola laku
hidup umat Islam sehari-hari, dianggap tak islami. Soal ini sebenarnya soal
adab
21. Hal lain kenapa PKS dibenci, dibully dan dijadikan
mainan media, karena kecenderungannya bertahan ketika diserang. Dalam ilmu
sepak bola
22. pertahanan yang baik adalah dengan menyerang. Ada
pernyataan bahwa itu bukan khas PKS. Tp dlm iklim politik, cara menyerang
"dihalalkan"
23. Pernyataan @Fahrihamzah dan @MahfudzSiddiq di
berabagai media, pola yg dimainkan pola bertahan. Pola ini tentu kalah jauh dg
pola media
24. Sekali Fahri dan Mahfudz bicara, serbuan berita dari
berbagai media sdh menggilas. Apalagi komposii media dikuasai elit partai lain
25. otomatis kebijakan redaksi akan berjalan lurus dengan
kebijakan penguasa elit media. Katakanlah TV One dan AnTV punya Ical
26. Kebencian lain ke PKS perihal kenaikan BBM. Terlepas
dari niat baik elit PKS agar pemerintah menjaga konstelasi ekonomi publik,
tapi...
27. publik yg hanya membaca dari media, sudah termakan dg
statemen dr tokoh2 non PKS, yang cenderung menjudge PKS plin plan dan ambigu
28. Pada titik ini, perang media dijalankan. Lihat dan
baca media yg kontra PKS, hampir seluruh beritanya tak menjalankan kerja
jurnalisitik
29. Ini era media. Era digital. Membangun partai juga
harus dipikirkan jangka panjang soal peran penting media. Contoh ketika PD
dibully
30. Hampir tak ada perlawanan signifikan. Kenapa? Karena
media dikuasai dan dikerangkeng owner, yg notabene "musuh" PD dan SBY
31. Jika PKS ingin tetap besar dan memenangkan Pemilu
2014, salah satu segmen yang harus dipegang, kuasai media
32. Gelar apapn yg melekat pada diri kita, mau kiai,
haji, ustaz, jika sdh masuk ranah partai, itu artnya hrs ikuti irama permaianan
politik
33. Galang persatuan dengan berpijak pada kesadaran
membangun masyarakat beradab, adalah tugas manusia, apapun label yang ada dlm
diri kita
mohon dibaca nomor 1 - 33 bagi yg baca kultwit saya, agar
tak salah memahami. Core dari pesan saya, rapatkan barisan agar tetap terjaga
hidup itu soal memilah dan memilih. Jangan pernah ragu
dengan pilahan-pilahan dan pilihan-pilihan yang kita reguk
untuk para caleg, kalau janji ditepati. jika belum jadi
anggota dewan saja sudah berbohong jika berjanji, apa jadinya jika sdh jadi
* http://chirpstory.com/li/85667